31 November 2022
Bidang 3, Riset, inovasi dan PKM melaksanakan wawancara kepada salah satu seniman Betawi yang berada di Jakarta, Depok yaitu Bapak Ahmad Olih.
Ahmad Olih merupakan Seorang Seniman tradisi Ajeng keturunan dari Buyut Ipang. Ahmad Olig masih eksis di tengah-tengah kota Jakarta dalam mengembangkan tradisi Betawi gamelan Ajeng. Gemelan Ajeng dulunya disebut sebagai gamelan gong. Ajeng yaitu, gamelan selendro yang digunakan untuk acara ritual, pesta panen bebarit atau pesta Bumi. Melodi gamelan Ajeng dihasilkan dari suara trompet dan ritem gamelan tersebut dibawakan oleh gong. Asal gamelan ini berasal dari sunda, namun lebih memiliki ciri khas Cirebon.
“Awalnya gamelan Ajeng berasal dari Bekasi, tambun. Pada zaman perang sunda kelapa, pasukan dari mataram mengirimkan seperangkat gamelan dan wayang. sedangkan dari betawi sendiri sudah ada gamelan Ajeng. Pada saat gamelan Ajeng ini dipentaskan, untuk mengiringi wayang khas Cirebon”, (Ahamd Olih).
24 Desember 2022
Sofyan Mardiyanta, lahir di Jakarta pada 03 Oktober 1973. Bapak Sofyan merupakan seniman Tanjidor dan juga karyawan swasta yang memiliki Sanggar betawi dengan nama Sanggar Putra Wayang Sari di daerah Cijantung, Jakarta Timur. Sanggar Tanjidor pada saat ini hanya ada 3 yaitu; Cijantung, Kalisari dan di Jakakarsa.
Sanggar Putra Mayang Sari, nama sanggar ini dibuat dengan beberapa kali pergantian nama. Karena pada masa lalu, grup betawi ini dibentuk sesuai dengan nama pemilik sanggar.
Grup Tanjidor ini sudah memiliki prestasi sebagai pengisi acara peringatan Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia ke-67 di Istana Kepresidenan Republik Indonesia, serta pemenang lomba musik Tanjidor pada acara audisi Peona Seni Budaya Betawi.
Musik Tanjidor merupakan musik yang dibawa oleh bangsa Eropa (Portugis, Belanda) ke batavia perkiraan sejak abad 18-19. Kata Tanjidor dibentuk berdasarkan penyebutan anak orang betawi, karena Tanjidor dalam bahasa portugis adalah Tangedors yaitu sekumpulan permainan alat musik berdawai.